Kenapa Prestasi Bola Basket Indonesia Belum Memuaskan
Kenapa prestasi bola basket Indonesia di tingkat internasional belum memuaskan?
Di Indonesia olah raga bola basket memang tidak sepopuler cabang olah raga sepak bola dan bulu tangkis. Jika kita berbicara maslah prestasi internasional, cabang bola basket pun kalah jauh jika dibanding dengan bulu tangkis, yang bisa meraih medali emas di event olimpiade. Lalu apa yang menjadi akar permasalahan sehingga prestasi bola basket di Indonesia belum memperoleh kemajuan prestasi yang memuaskan.
Kita tidak perlu berbicara muluk - muluk hingga olimpiade, pada level ASEAN pun Indonesia masih belum bisa meruntuhkan dominasi Filipina. Negara ini begitu perkasa di cabang bola basket. Mungkin saja pembinaan olah raga bola basket di Filipina bisa jadi model untuk pembinaan prestasi bola basket Indonesia. Baca juga : sejarah singkat bola basket
Jika kita berkaca dari prestasi bulu tangkis Indonesia dan prestasi bola basket Filipina, agaknya .... minat dan antusias masyarakat terhadap cabang bola basket merupakan salah satu akar permasalahan, jadi diperlukan sesuatu yang dapat merangsang masyarakat untuk lebih meminati dan lebih mencintai olah raga basket di Indonesia.
Kita lihat saja cabang bulu tangkis, di setiap daerah, bulu tangkis begitu merakyat sehingga minat masyarakat sangat tinggi pada olah raga bulu tangkis. Dari sinilah akan tersaring, mereka akan masuk pada klub - klub bulutangkis, lalu mendapatkan pembinaan yang tepat, dan bersaing dalam kompetisi dan berbagai kejuaraan, inilah yang dapat merangsang dan mendongkrak prestasi bulu tangkis hingga bisa meraih juara dunia.
Untuk bola basket, kita bisa berkaca pada prestasi Filipina. Negara ini begitu perkasa pada cabang bola basket karena masyarakatnya begitu mencintai olah raga ini. Di Filipina, basket adalah olah raga paling populer. Tidak heran jika dibangun stadion basket Filipina yang disebut - sebut sebagai yang terbesar di dunia, yaitu stadion Filipina arena ( Philippine Arena )
Di setiap sudut kota mudah kita temukan fasilitas permainan bola basket. Juga adanya kompetisi berjenjang secara konsisten dan merata di semua wilayah. Kompetisi profesional yang merata di semua daerah sangat penting agar pemain sudah memahami peraturan permainan bola basket dan teknik dasar bola basket sejak dini. Jadi dalam usia yang masih dini, mereka sudah mahir dalam hal teknik dribbling, shooting, lay-up dan lainnya. Hasilnya melahirkan atlet atlet basket yang handal. Filipina sudah merebut 18 kali medali emas bola basket sejak SEA GAMES 1977. Filipina hanya sekali gagal merebut emas, yakni pada 1979 saat dikalahkan tuan rumah Malaysia.
Namun tidak demikian halnya dengan kepopuleran olahraga basket di Tanah Air, yang seolah tenggelam begitu saja. Meski ada kompetisi resmi baik pria dan wanita (salah satu keunggulan dibanding sepakbola), basket seakan tidak terlalu menarik perhatian masyarakat Indonesia. Kurangnya promosi hingga dianggap sebagai olahraga yang merakyat merupakan beberapa alasan cabang olahraga basket di tanah air seakan kalah saing dengan olahraga populer lainnya.
Saat ini cabang olahraga basket memang masih ada dalam pendidikan olahraga di sekolah. Akan tetapi, tidak semua instansi menjadikan basket sebagai olahraga prioritas. Tak bisa dipungkiri bahwa basket di Indonesia memang kalah pamor dibandingkan sepakbola dan bulutangkis. Kedua olahraga ini seakan sudah melekat dan mengakar di berbagai kalangan masyarakat. Baca juga : penanganan cedera bola basket
LeBron James, Stephen Curry hingga Kevin Durant adalah sederet nama terkenal dari cabang olahraga basket. Kompetisi di mana mereka bermain, di kejuaraan National Basketball Association (NBA) berjalan dengan profesional dan berjenjang mulai dari usia dini. Faktor tersebut setidaknya membuat basket dengan NBA-nya menjadi sedemikian populer di Amerika Serikat.
Ke depan, masyarakat ingin sekali melihat kemajuan prestasi bola basket Indonesia di tingkat internasional, minimal bisa meruntuhkan keperkasaan Filipina. Jika disimpulkan, Indonesia perlu lebih memasyarakatkan lagi olahraga bola basket sehingga menjadi cabang olahraga yang merakyat dan mengakar seperti bulu tangkis. Fasilitas sarana dan prasarana bola basket juga harus diperbanyak, pencarian bibit atlet dan pembinaan prestasi juga bisa mencontoh bulu tangkis, juga model pembinaan prestasi bola basket di Filipina tidak ada salahnya kita contoh kalau memang bisa menjadi solusi.
Di Indonesia olah raga bola basket memang tidak sepopuler cabang olah raga sepak bola dan bulu tangkis. Jika kita berbicara maslah prestasi internasional, cabang bola basket pun kalah jauh jika dibanding dengan bulu tangkis, yang bisa meraih medali emas di event olimpiade. Lalu apa yang menjadi akar permasalahan sehingga prestasi bola basket di Indonesia belum memperoleh kemajuan prestasi yang memuaskan.
Kita tidak perlu berbicara muluk - muluk hingga olimpiade, pada level ASEAN pun Indonesia masih belum bisa meruntuhkan dominasi Filipina. Negara ini begitu perkasa di cabang bola basket. Mungkin saja pembinaan olah raga bola basket di Filipina bisa jadi model untuk pembinaan prestasi bola basket Indonesia. Baca juga : sejarah singkat bola basket
Jika kita berkaca dari prestasi bulu tangkis Indonesia dan prestasi bola basket Filipina, agaknya .... minat dan antusias masyarakat terhadap cabang bola basket merupakan salah satu akar permasalahan, jadi diperlukan sesuatu yang dapat merangsang masyarakat untuk lebih meminati dan lebih mencintai olah raga basket di Indonesia.
Kita lihat saja cabang bulu tangkis, di setiap daerah, bulu tangkis begitu merakyat sehingga minat masyarakat sangat tinggi pada olah raga bulu tangkis. Dari sinilah akan tersaring, mereka akan masuk pada klub - klub bulutangkis, lalu mendapatkan pembinaan yang tepat, dan bersaing dalam kompetisi dan berbagai kejuaraan, inilah yang dapat merangsang dan mendongkrak prestasi bulu tangkis hingga bisa meraih juara dunia.
Untuk bola basket, kita bisa berkaca pada prestasi Filipina. Negara ini begitu perkasa pada cabang bola basket karena masyarakatnya begitu mencintai olah raga ini. Di Filipina, basket adalah olah raga paling populer. Tidak heran jika dibangun stadion basket Filipina yang disebut - sebut sebagai yang terbesar di dunia, yaitu stadion Filipina arena ( Philippine Arena )
Di setiap sudut kota mudah kita temukan fasilitas permainan bola basket. Juga adanya kompetisi berjenjang secara konsisten dan merata di semua wilayah. Kompetisi profesional yang merata di semua daerah sangat penting agar pemain sudah memahami peraturan permainan bola basket dan teknik dasar bola basket sejak dini. Jadi dalam usia yang masih dini, mereka sudah mahir dalam hal teknik dribbling, shooting, lay-up dan lainnya. Hasilnya melahirkan atlet atlet basket yang handal. Filipina sudah merebut 18 kali medali emas bola basket sejak SEA GAMES 1977. Filipina hanya sekali gagal merebut emas, yakni pada 1979 saat dikalahkan tuan rumah Malaysia.
Namun tidak demikian halnya dengan kepopuleran olahraga basket di Tanah Air, yang seolah tenggelam begitu saja. Meski ada kompetisi resmi baik pria dan wanita (salah satu keunggulan dibanding sepakbola), basket seakan tidak terlalu menarik perhatian masyarakat Indonesia. Kurangnya promosi hingga dianggap sebagai olahraga yang merakyat merupakan beberapa alasan cabang olahraga basket di tanah air seakan kalah saing dengan olahraga populer lainnya.
Saat ini cabang olahraga basket memang masih ada dalam pendidikan olahraga di sekolah. Akan tetapi, tidak semua instansi menjadikan basket sebagai olahraga prioritas. Tak bisa dipungkiri bahwa basket di Indonesia memang kalah pamor dibandingkan sepakbola dan bulutangkis. Kedua olahraga ini seakan sudah melekat dan mengakar di berbagai kalangan masyarakat. Baca juga : penanganan cedera bola basket
LeBron James, Stephen Curry hingga Kevin Durant adalah sederet nama terkenal dari cabang olahraga basket. Kompetisi di mana mereka bermain, di kejuaraan National Basketball Association (NBA) berjalan dengan profesional dan berjenjang mulai dari usia dini. Faktor tersebut setidaknya membuat basket dengan NBA-nya menjadi sedemikian populer di Amerika Serikat.
Ke depan, masyarakat ingin sekali melihat kemajuan prestasi bola basket Indonesia di tingkat internasional, minimal bisa meruntuhkan keperkasaan Filipina. Jika disimpulkan, Indonesia perlu lebih memasyarakatkan lagi olahraga bola basket sehingga menjadi cabang olahraga yang merakyat dan mengakar seperti bulu tangkis. Fasilitas sarana dan prasarana bola basket juga harus diperbanyak, pencarian bibit atlet dan pembinaan prestasi juga bisa mencontoh bulu tangkis, juga model pembinaan prestasi bola basket di Filipina tidak ada salahnya kita contoh kalau memang bisa menjadi solusi.