-->

Cedera Yang Sering Dialami Pemain Basket Dan Penyebabnya

Cedera yang sering dialami pemain basket diuraikan lengkap berikut ini, pelajari juga faktor penyebabnya.

Cedera pada atlet basket sudah sering terjadi dari yang cedera ringan hinggga bentuk cedera yang membutuhkan penanganan serius, sehingga pemain basket harus istirahat total. Cedera pada pemain basket adalah kondisi yang tidak diinginkan, apalagi terjadi pada saat latihan untuk persiapan turnamen penting, tentu ini kerugian besar buat performa tim. Di bawah ini kita akan mengenal beberapa jenis cedera yang sering dialami pemain basket.

Sebenarnya ada  banyak faktor kenapa cedera pada atlet basket itu sering terjadi, salah satunya adalah kurangnya pemanasan sehingga otot otot belum beradaptasi dengan gerakan - gerakan tertentu, yang membuat bagian tubuh tertentu menjadi tidak siap dan menimbulkan cedera. Ngomong - ngomong cedera yang sering dialami pemain basket itu apa saja ya?



JENIS CEDERA YANG SERING DIALAMI PEMAIN BASKET

Cedera pada atlet basket bisa menimpa siapa saja, tidak memandang apakah itu pemain amatiran atau pemain basket profesional sekalipun. Berikut ini adalah beberapa jenis cedera yang sering dialami oleh para pemain bola basket.

1. Cedera traumatis
Jika anda adalah seorang pemain basket tentu setuju jika yang satu ini juga termasuk jenis cedera yang sering dialami pemain basket. Ini merupakan cedera pada atlet basket yang .disebabkan oleh gerakan tiba-tiba yang sangat kuat. Beberapa cedera traumatis yang sering terjadi dalam bola basket adalah cedera pada jari-jari tangan. Tingkat keseriusan cedera jari di mulai dari cedera minor pada ligamen yang menghubungkan antar tulang satu dengan lainnya, sampai patah tulang jari. Contoh lain dari cedera traumatis adalah otot yang tertarik atau sobek. Pada pemain bola basket, jenis cedera ini sering kali terjadi di otot besar pada kaki. Untuk mencegahnya, lakukan stretching pada bagian paha dan betis dengan baik dan selalu memulai setiap latihan dengan pemanasan.

2. Cedera overuse
Ini termasuk cedera yang sering dialami pemain basket. Merupakan cedera pada atlet basket yang disebabkan oleh ketegangan yang terus menerus pada suatu bagian tubuh hingga bagian tersebut rusak dan mulai terasa sakit disebut sebagai cedera overuse. Salah satu contoh cedera overuse adalah patellar tendinitis, atau “jumper’s knee”, yang dicirikan oleh rasa sakit pada tendon tepat di bawah tempurung lutut. Beberapa pemain bola basket terlalu sering menggunakan tendon yang berada pada bahunya. Rotator dari bahu tersusun dari empat otot. Tendon yang melekatkan otot-otot tersebut ke tulang bahu bisa mengalami keradangan dan menimbulkan rasa sakit, terutama ketika jika terlalu sering melakukan aktivitas di atas kepala, seperti shooting. Baca juga : teknik dasar bola basket

3. Jumper’s knee (patellar tendonitis) terjadi biasanya akibat regangan berlebihan dan berulang pada tendon patella yang memicu timbulnya robekan-robekan kecil dan degenerasi kolagen pada tendon. Regangan berlebihan terjadi saat melakukan aktivitas lompat dimana tempurung memproduksi kekuatan yang besar melalui tendon patella.

4. Meniscus adalah bantalan sendi lutut berbentuk seperti cincin dan berfungsi sebagai penahan benturan. Cedera ini sering dialami pemain basket. Biasanya berupa cedera saat lutut terplintir (twisted knee) mendadak.

5. Cedera engkel atau ankle sprain adalah luka pada pergelangan kaki yang muncul akibat ikatan ligamen, yaitu urat yang mengikat tulang, mengalami peregangan. Tentunya, peregangan yang terjadi cukup keras hingga membuat ligamen tersebut terkilir. Biasanya, saat melakukan gerakan loncat yang lumayan tinggi kemudian kaki tidak mendarat kembali dengan benar. Ini juga termasuk cedera yang sering dialami pemain basket.

6. Cedera Anterior Cruciate Ligaments adalah cedera pemain basket karena terjadinya peregangan berlebihan  atau robek ligamen anterior cruciatum yang ada di lutut. Bagi pemain basket, jenis cedera ini pasti tidak asing lagi karena termasuk jenis cedera yang sering dialami pemain basket. Anterior Cruciate Ligaments (ACL) adalah ligamen yang letaknya ada di tengah lutut. ACL mencegah tulang kering meluncur di depan tulang paha.

7. Cedera lutut
Cedera lutut merupakan salah satu cedera yang paling serius dan sering dialami atlet bola basket. Salah satu jenis cedera lutut adalah sprain (keseleo). Lutut yang keseleo menyebabkan sobekan kecil di ligamen yang bisa dianggap tidak cukup serius untuk membuat pemain bola basket pensiun. 


cedera yang sering dialami pemain basket
Baca juga : penanganan cedera bola basket

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CEDERA PEMAIN BASKET

Ada banyak faktor yang dapat berpengaruh, sehingga menimbulkan cedera pada atlet basket adalah sebagai berikut  :

1. Kurang pengalaman : 
Seorang pemain bola basket yang telah berpengalaman akan lebih kecil kemungkinan terkena cedera bila dibandingkan dengan atlet yang masih belum berpengalaman. Hal ini dikarenakan pengalaman seorang atlet senior atau atlet yang banyak pengalaman dalam bertanding telah menyadari akan resiko dari terjadinya cedera sehingga resiko terjadinya cedera akan lebih kecil dibandingkan dengan seorang atlet pemula, seperti halnya dalam memperagakan teknik bola basket.

2. Faktor usia : 
pada usia 30 – 40 tahun kekuatan otot relatif menurun, sedangkan elastisitas tendon telah menurun setelah usia 30 tahun sementara kekuatan otot menurun setelah usia 40 tahun. Kekuatan otot mencapai maksimal pada usia 25 tahun. Sehingga semakin usia seorang atlet bertambah maka semakin berpengaruh terhadap kondisi fisik atlet dan rentan terhadap cedera, serta lamanya proses penyembuhan.

3. Kurang pemanasan ( Warming Up ) : 
Beberapa cedera yang sering dialami pemain basket diakibatkan karena kurangnya pemanasan. pabila pemanasan/ warming up ini tidak dilaksanakan dengan baik/ tidak memadai akan menyebabkan latihan fisik yang terjadi secara fisiologi tidak dapat diterima oleh tubuh karena otot belum siap menerima pembebanan. Jadi pemanasan itu penting agar tubuh dapat beradaptasi terlebih dahulu sehingga mengurangi resiko cedera akibat kurang elastisitas sendi.

4. Kematangan seorang atlet :
Olahragawan yang masih  rendah akan lebih mudah dan lebih sering mengalami cedera dibandingkan dengan seorang atlet/ olahragawan yang telah terampil. Maka semakin bagus kemampuan motoriknya maka semakin kecil kemungkinan terkena cedera.

5. Kurang recovery : 
Cedera yang sering dialami pemain basket tidak jarang karena faktor lamanya recovery. Perlunya pemberian waktu istirahat bagi organ tubuh untuk merecovery organ – organ agar dapat bekerja prima lagi sangat penting untuk mengghindari resiko terkena cedera. Semisalnya padatnya frekuensi latihan menjelang kompetisi tanpa adanya waktu recovery atau jarak kompetisi yang terlalu dekat mengakibatkan kurangnya waktu bagi organ tubuh untuk recovery.

6. Kondisi Tubuh yang Kurang Fit : 
Kondisi tubuh yang kurang baik sebaiknya jangan dipaksakan untuk berolahraga karena jaringan – jaringan tubuh kekurangan sistem imun dan lemahnya system koordinasi sehingga akan lebih mudah mengalami cedera.

7.Lapangan tidak memadai: 
Sarana dan prasarana bola basket yang tidak memadai, misalnya lapangan yang licin dan tidak rata akan lebih mudah mengakibatkan cedera.

8. Faktor lingkungan : 
Bila kondisi penerangan kurang semisal dalam permainan basket akan mengakibatkan benturan dengan pemain lawan sehingga mengakibatkan cedera. Selain itu cuaca yang buruk juga lebih banyak menyebabkan cedera.

9. Faktor kekerasan penonton : 
Penonton yang fanatic biasanya melakukan apa saja saat timnya kalah bahkan dapat mencederai pemain lawan timnya.

10. Kurangnya profesionalisme Wasit bola basket ; 
Wasit yang kurang tegas dalam memimpin pertandingan  dan kurang memahami peraturan permainan bola basket , dapat mengakibatkan kontak fisik yang dapat mengakibatkan atletnya cedera. Baca juga : jumlah wasit bola basket

11. Tingkat latihan : 
Latihan – latihan yang berat sehingga overuse akan dapat menambah resiko cedera dibandingkan dengan latihan dasar. Karena penggunaan otot yang yang lebih kompleks.

12. Teknik Latihan : 
Bila teknik latihan dilakukan secara benar maka akan mengurangi resiko cedera.  Sebaliknya, lebih berisiko cedera

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

-->